Senjata Tradisional Jawa Barat “Kujang”
Kujang diyakini telah ada sejak zaman Kerajaan Sunda (sekitar abad ke-8 hingga abad ke-16). Senjata ini digunakan sebagai perlengkapan pribadi para raja, bangsawan, dan pendekar Sunda. Kujang bukan hanya senjata, tetapi juga simbol status sosial, kekuasaan, dan keagungan.
Filosofi Nama
Kata "kujang" diyakini berasal dari kata "kudi" atau "kadi" yang berarti kekuatan gaib atau senjata pusaka dalam bahasa Sunda Kuno. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa "kujang" berasal dari kata "ujang," yang bermakna lelaki atau ksatria.
Fungsi Awal
Pada awalnya, kujang digunakan sebagai alat pertanian dan perburuan. Namun, seiring berjalannya waktu, kujang berkembang menjadi senjata sekaligus simbol spiritual masyarakat Sunda.
Pengaruh Budaya dan Spiritual
Kujang sering dikaitkan dengan ajaran kepercayaan Sunda Wiwitan, yang mengajarkan harmoni antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Kujang dianggap sebagai benda sakral yang memiliki kekuatan magis, dan banyak di antaranya diberi ukiran atau hiasan simbolik.